Kamis, 30 Juli 2009

jaringan santri liberal

jaringan santri liberal

Pesantren, Terorisme, dan Langkah Penyelamatan

Oleh Abd. Moqsith Ghazali

Organisasi keislaman seperti NU, Muhammadiyah, dan MUI bisa menjadi mediator dan fasilitator dari dialog itu. Tukar menukar tafsir keislaman dan pengalaman hidup masing-masing diharapkan bisa membangun kesadaran tentang tak sempurnanya sebuah tafsir dan betapa banyak kerugian yang mesti ditanggung umat Islam ketika salah satu dari mereka menempuh jalan kekerasan dalam berislam. 
28/07/2009 | | Komentar (0) # 
Masyarakat Indonesia Anti-Kekerasan
18/07/2009 | Pernyataan Pers | Komentar (5) # 
Agama Lama dengan Baju Baru
Oleh Saidiman

Agama yang dipinggirkan dan direpresi selalu menemukan cara untuk tampil kembali ke permukaan. Tetapi sesuatu yang telah melalui peminggiran dan represi itu tidak muncul kembali dalam bentuk yang benar-benar sama dengan sebelumnya. Trend beragama yang muncul dalam era globalisasi ini adalah sesuatu yang lain dari agama sebelumnya. Jonathan Benthall menyebutnya “para-religion.” 
14/07/2009 | | Komentar (4) # 
Pilpres, Otoritas Kiai, dan Rasionalitas Nahdhiyyin
Oleh Abd Moqsith Ghazali

Mungkinkah ada defisit kharisma dan kian merosotnya otoritas ulama sehingga warga NU tak lagi mendengarkan himbauan atau tawshiyah politik para kiai yang selama ini menjadi panutan mereka? Penting diketahui bahwa dalam kurun lima belas tahun terakhir telah terjadi perubahan mendasar dalam diri warga NU seiring dengan semakin membaiknya derajat keterdedahan mereka terhadap arus-arus informasi. Kaum nahdliyyin sekarang kian rasional, cerdas, dan otonom.  
13/07/2009 | | Komentar (11) # 
Soekarno, Pelopor Islam Liberal
Reportase Diskusi “Islam Liberal dalam Ajaran Soekarno” 
Oleh Saidiman

Sayang, ungkap Soekarno, keberpihakan Kristen dan Islam kepada perempuan tidak lagi tampak dalam realitas kehidupan umat Kristen dan Islam. Ada jarak antara yang ideal dan faktual dalam pelbagai kehidupan dan pemikiran umat Islam. Dengan latar pemikran semacam itulah acapkali Soekarno menyebut Islam saat ini sebagai “Islam Sontoloyo” atau “Masyarakat Onta.” 
25/06/2009 | | Komentar (9) # 
Islam dan Pluralitas(isme) Agama
Oleh Abd Moqsith Ghazali

Ini tidak berarti bahwa semua agama adalah sama. Sebab, di samping memang mengandung kesamaan tujuan untuk menyembah Allah dan berbuat baik, tak bisa dipungkiri bahwa setiap agama memiliki keunikan, kekhasan, dan syari`atnya sendiri. Sebagian mufasir berkata, al-dîn wâhid wa al-syarî`at mukhtalifat [agama itu satu, sementara syari`atnya berbeda-beda]. Detail-detail syari`at ini yang membedakan satu agama dengan agama lain.  
15/06/2009 | | Komentar (65) # 
Merebut (Makna) Pancasila
Catatan dari Kaki Gunung Slamet
Oleh Trisno S. Sutanto

Satu-satunya jaminan keberadaan kelompok-kelompok ini adalah Pancasila—walau rezim Soeharto telah menodainya. Karena pada rumusan Pancasila yang menghormati kebhinekaan, tetapi sekaligus menjaga persatuan, setiap kelompok diterima dan dihargai, tenggang rasa dicari, dan sikap moderasi diunggulkan. Soalnya adalah mencari celah yang melalui mana tuntutan mendasar itu dapat timbul ke permukaan. 
12/06/2009 | | Komentar (8) # 
Ilmu-Ilmu Teoritis dan Kebahagiaan Teoritis
Oleh Ulil Abshar Abdalla

Dalam pandangan filosof Muslim, kebahagiaan teoritis adalah kebahagiaan paling tinggi, sebab kebahagiaan pada level itu tercapai melalui fakultas mental yang jauh jaraknya dari dunia inderawi yang bersifat badaniah. Makin jauh suatu kebahagiaan dari hal-hal yang inderawi, makin tinggi pula kualitas kebahagiaan itu. Makin mendekat kita kepada Wujud dengan “W” besar, makin tinggi pula “stasis” atau kedudukan kita dalam tangga kebahagiaan. 
22/05/2009 | | Komentar (26) # 
Asal Muasal Jagat Raya:
Cinta ala Rumi atau Evolusi ala Hawking-Darwin?
Oleh Malja Abror

Jawaban model berseloroh seperti ini mengingatkan kita pada jawaban Santo Agustinus ketika ditanyakan kepadanya tentang apa yang dilakukan Tuhan sebelum peristiwa Big Bang itu terjadi. Jawab Agustinus: Tuhan sibuk membangun neraka buat orang-orang yang melontarkan pertanyaan seperti itu 
08/05/2009 | | Komentar (54)